Berita & Artikel

Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit Rakyat: Pelatihan Pengembangan SDM sebagai Kunci Masa Depan Perkebunan Berkelanjutan

Indonesia, sebagai salah satu produsen terbesar kelapa sawit di dunia, masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas perkebunan sawit rakyat. Saat ini, produksi Crude Palm Oil (CPO) dari kebun rakyat hanya mencapai 3 hingga 4 ton per hektar per tahun, angka yang jauh di bawah kebun milik perusahaan besar. Salah satu akar masalahnya? Keterampilan dan kompetensi para pekebun swadaya yang perlu ditingkatkan.

Untuk itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) menggelar Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Program ini merupakan bagian dari upaya strategis yang didanai melalui pungutan ekspor sawit, yang tidak hanya fokus pada aspek peremajaan sawit dan peningkatan infrastruktur, tetapi juga pada pengembangan kapasitas manusia yang menjadi ujung tombak industri ini.

Pelatihan yang Tak Hanya Teori, Tapi Juga Praktik

Program pelatihan yang digelar BPDP dan Ditjenbun bertujuan untuk mempersiapkan para pekebun dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri kelapa sawit berkelanjutan. Materi yang diberikan tidak hanya berupa teori di kelas, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Pekebun dilatih dalam hal budidaya sawit berkelanjutan, pengelolaan kelembagaan, administrasi keuangan, hingga pemetaan lokasi perkebunan.

“Pelatihan ini memberi kesempatan kepada pekebun untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengaplikasikannya langsung di kebun mereka masing-masing,” jelas Pranoto Hadi Raharjo, Direktur LPP Agro Nusantara, mitra strategis BPDP dalam pelatihan ini.

LPP Agro Nusantara: Mitra Terpercaya Sejak 2016

Sejak 2016, LPP Agro Nusantara telah dipercaya untuk melaksanakan pelatihan ini. Dengan pengalaman lebih dari tujuh dekade dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja perkebunan, LPP Agro Nusantara kini menargetkan pelatihan bagi lebih dari 10.700 peserta di 17 provinsi penghasil sawit pada tahun 2025.

“Peningkatan kapasitas SDM ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan perkebunan kelapa sawit yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Suhendri, Direktur SDM & TI PT Perkebunan Nusantara IV Subholding Perkebunan.

Harapan untuk Meningkatkan Daya Saing dan Produktivitas

Melalui program ini, BPDP dan Ditjenbun berharap dapat menyelesaikan masalah utama yang dihadapi oleh pekebun sawit swadaya—keterbatasan keterampilan dan pengetahuan. Dengan meningkatkan keterampilan mereka, diharapkan produktivitas lahan dapat meningkat, daya saing sektor perkebunan kelapa sawit semakin kuat, dan industri ini dapat berjalan lebih berkelanjutan.

Investasi pada SDM di sektor kelapa sawit ini bukan sekadar langkah untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga sebagai kontribusi besar terhadap ketahanan ekonomi Indonesia dan keberlanjutan industri sawit yang ramah lingkungan.

Langkah Strategis Menuju Masa Depan



Program pelatihan ini bukan hanya tentang peningkatan kemampuan teknis para pekebun, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat untuk masa depan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Dengan keterampilan yang lebih baik, pekebun sawit swadaya akan lebih mampu beradaptasi dengan tantangan industri, menghadapi perubahan iklim, serta menerapkan praktik yang berkelanjutan.

Melalui sinergi antara BPDP, Ditjenbun, LPP Agro Nusantara, dan berbagai pemangku kepentingan, masa depan perkebunan sawit Indonesia yang lebih produktif dan berkelanjutan kini semakin dekat.

Share:

Facebook
LinkedIn

Table of Contents