Berita & Artikel

PT LPP Agro Nusantara Menjadi Salah 1 dari 11 Lembaga Penyelenggara Pelatihan pada Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk Periode Penetapan Tahun 2023

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk periode penetapan Tahun 2023. Penandatangan perjanjian Kerja sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dilakukan bersama 13 Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan 11 Lembaga Penyelenggara Pelatihan. Adapun PT LPP Agro Nusantara menjadi salah 1 dari 11 Lembaga Penyelenggara Pelatihan yang melakukan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk periode penetapan Tahun 2023 pada tanggal 1 Agustus di Hotel Le Méridien, Jakarta.

Dalam hal ini, Pranoto Hadi Raharjo selaku Direktur PT LPP Agro Nusantara didampingi SEVP Operation PT Lpp Agro Nusantara, Pugar Indriawan mewakili PT Lpp Agro Nusantara dalam acara Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk periode penetapan Tahun 2023.

 Adapun 11 Penyelenggara Pendidikan yang melakukan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk periode penetapan Tahun 2023 yakni : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Politeknik LPP Yogyakarta, Institut Teknologi Sawit Indonesia, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Politeknik Kampar, Universitas Prima Indonesia, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, Politeknik ATI Padang, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan, Politeknik Aceh, Institut Pertanian Stiper, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan.

Sedangkan Lembaga Penyelenggara Pelatihan yang melakukan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk periode penetapan Tahun 2023 yaitu:  PT. LPP Agro Nusantara, PT. Global Scholarship Service (IPBTraining), Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), PT. Best Planter Indonesia, PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Balai Pelatihan Pertanian Jambi, PT. Citra Widya Education, PT. Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), PT. Iskol Agridaya Internasional, PT. Daya Guna Lestari.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman telah menyetujui dukungan pendaanan Kerja sama dengan 13 Lembaga Pendidikan dilakukan multiyear mulai dari Program D1, D2, D3, D4 dan S1 dengan nilai kerja sama mencapai Rp 313,9 Milyar untuk jumlah penerima beasiswa sebanyak 2000 orang. Sedangkan dukungan pendanaan Kerja sama dengan 11 Lembaga Pelatihan dilakukan dengan nilai Kerja sama mencapai Rp 46,5 Milyar, untuk jumlah peserta pelatihan sebanyak 3.241 orang. Dalam hal ini disampaikan juga mengenai program peremajaan tanaman perkebunan ( program PSR) dan juga program biodiesel.

Eddy Abdurrachman dalam Keynote Speechnya menyampaikan bahwa Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit menjadi program yang penting dalam mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit, pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit merupakan tonggak utama dalam mewujudkan Sawit yang sustainable, sehingga merupakan salah satu program yang menjadi fokus dalam rencana strategis BPDPKS disamping program-program lainnya dalam mengintegrasikan pengembangan sektor kelapa sawit dari hulu sampai dengan hilir. Di sektor hulu, selain program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit program strategis lainnya adalah peremajaan sawit rakyat, bantuan sarana dan prasarana. Sedangkan di sektor hilir adalah program Penelitian dan Pengembangan, Program Biodiesel dan Promosi serta Advokasi kelapa sawit. Disampaikan juga kendala petani sawit antara lain : Prokdutivitas kurang 30 ton per ha, kompetensi SDM, bibit yang kurang baik, dan juga tanaman yang sudah tua.

Tantangan dalam mewujudkan target nasional tahun 2030 untuk menggapai target produktifitas CPO sebesar 60jt ton cukup berat, diperlukan pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dengan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme, kemandirian, berdaya saing, kemampuan teknis, manajerial dan kewirausahaan. Melalui program pengembangan SDM PKS ini diharapkan dapat menyiapkan SDM Unggul Perkebunan Kelapa Sawit yang dapat meningkatkan kesejahteraan pekebun kelapa sawit pada khususnya dan meningkatkan industri perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit Indonesia pada umumnya.

Pemerintah melalui BPDPKS telah berkontribusi dalam pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit melalui dua program yaitu program Pendidikan dan Progam Pelatihan. Program pendidikan (Beasiswa) telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Pada saat itu BPDPKS bekerjasama hanya dengan 3 Lembaga Pendidikan, yaitu INSTIPER, Politeknik Kelapa Sawit CWE dan LPP untuk program D1 dan D3. Seiringnya berjalannya waktu, Program Pendidikan yang dilaksanakan berkembang semakin baik, dimana pada tahun 2019 mulai dibuka program pendidikan Diploma 4 (D4) dan tahun 2022 mulai dibuka program pendidikan sarjana terapan (S1). Adapun Lembaga Pendidikan yang bekerjasama dengan BPDPKS juga bertambah pada tahun 2023 menjadi 13 Lembaga Pendidikan.

Sedangkan untuk program pelatihan sejak tahun 2015, BPDPKS telah melaksanakan program pelatihan bagi Petani kelapa sawit, Guru dan Siswa Pertanian/Perkebunan Kelapa Sawit yang bekerjasaama dengan Asosisasi Perkebunan Kelapa Sawit dan Lembaga pendidikan dan pelatihan. Sejak tahun 2021 pelaksanaan program pelatihan dilaksanakan berdasarkan Rekomendasi dari Dirjen Perkebunan dan telah dilaksanakan 17 jenis pelatihan mulai dari pelatihan teknis, manajerial, kepemimpinan dan kewirausahaan. Untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan pada tahun 2023 BPDPKS bekerjasama dengan 11 Lembaga Pelatihan.

Realisasi penyaluran dana untuk program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2023 mencapai sebesar Rp 365 Milyar.  Nilai realisasi penyaluran dana ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahun. Pada tahun 2022 realisasi penyaluran dana pengembangan SDM sebesar Rp 97,6 Milyar meningkat cukup besar jika dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 67,4 Milyar. Adapun jumlah penerima manfaat program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit sampai dengan 2023 adalah sebanyak 12.496 orang peserta pelatihan dan penerima beasiswa sebanyak 4.265 orang. Program pelatihan ini telah dilakukan hampir di seluruh propinsi/wilayah kelapa sawit di Indonesia.

BPDPKS terus dan akan selalu berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam rangka peningkatan keterampilan dan pengetahuan serta kompetensi SDM Perkebunan Kelapa Sawit dan terus melakukan upaya-upaya untuk perbaikan pelayanan bagi stakeholders sehingga tujuan pengembangan industri kelapa sawit nasional dapat tercapai.

Source : https://www.bpdp.or.id/bpdpks

Share:

Facebook
LinkedIn

Table of Contents